Aquasprite Theme Demo

tv online

Widget By: Forantum

you are here !!!

Jumat, 30 Juli 2010

Sebagian Peralatan Yang Diperlukan Dalam Pelajaran Pastry



A.PISAU PASTRY (PASTRY BLENDER)


Pisau pastry atau pastry blender, Gunanya untuk mengaduk adonan mentega dan tepung dengan gerakan ‘memotong-motong’, sehingga hasil pastrynya mengeprul dan agak keras. Karena bila mengaduk dengan cara biasa (diuleni), mentega akan mencair kena suhu tangan dan gerakan menguleni akan membuat terigu membentuk gluten. Alhasil, pastry-nya jadi keras.
pisau pastry ini biasanya digunakan dalam pembuatan kulit pie, kue kering, biskuit, dan kue-kue lain yang cara membutuhkan tekstur ngeprul itu tadi.
B.LATTICE PASTRY CUTTER


Alat ini digunakan untuk melubangi adonan pastry sehingga tidak mengembang secara berlebihan.
C.PASTRY WHEEL


alat ini digunakan untuk memotong adonan pastry.
D.CAKE SLICER ( ALAT PENGIRIS KUE)


alat ini digunakan untuk membelah/memotong kue agar potongannya lebih rapi.
E.PASTRY SPATULA

alat ini berguna untuk meratakan crim penghias kue.
F.ROLLING PIN

alat ini berguna untuk meratakan adonan kue.
G.LOYANG (CAKE TIN)

Loyang berguna untuk mencetak suatu adonan kue. Loyang mempunyai berbagai bentuk , sesuai kue yang akan dicetak.
H.PASTRY OVEN

gunanya untuk memasak adonan roti yang sudah jadi.
I.SPUIT

Alat ini berguna untuk membantu mengeluarkan adonan crim penghias cake.
J.MIXER

alat ini berguna untuk mencampurkan adonan.
K.SENDOK UKUR

untuk mengukur takaran suatu bumbu
L.SCRAPER

Fungsinya untuk mencampur dan juga untuk memotong adonan roti, misalnya saat kue ditimbang ukurannya sama.
M.MEASUREMENT CUP

untuk mengukur suatu cairan
N.TIMER

untuk mengukur waktu adonan matang
terima kasih sudah membaca
jangan lupa comment'a yaaa

Senin, 26 Juli 2010

Kerjasama dan Peran Indonesia Dalam Dunia Internasional dan Bidang Ekonomi Antar Negara





A. peran Indonesia dalam kerjasama regional
1. Konfrensi asia – afrika di bandung
a. latar belakang
situasi politik dunia pasca perang dunia II ditandai oleh timbulnya dua kekuatan yang saling bertentangan , yaitu AS (blok barat) dan Uni Soviet (blok timur) . dan masing – masing
pihak ingin menarik sebanyak – banyaknya Negara untuk bergabung dan mendukung bloknya , yang menimbulkan perang dingin antara keduanya .

dalam kondisi ini tentunya yang menjadi korban adalah Negara kecil yang kurang memiliki kekuatan . dengan bergabung di salah satu blok dunia yang tanpa menyadari bahwa telah memproklamasikan permusuhan dengan blok lain

untuk mencari pemecahan masalah itu , Indonesia dan beberapa Negara lain seperti , Sri lanka , India , Pakistan , dan Burma (Myanmar) berinisiatif mengadakan sebuah konferensi Negara Asia – Afrika . Gagasan itu muncul pada saat konferensi KOLOMBO (28 april – 2 mei 1954) yang dihadiri oleh perdana menteri U Nu (burma/Myanmar), perdana menteri pandit Jawaharlal Nehru (India) , perdana menteri sir john kote telawala (sri lanka) serta perdana menteri ali sastroamijoyo (Indonesia)
b. konfrensi bogor 28 – 29 desember 1954
setelah pertemuan para peserta konfrensi kolombo PM (perdana menteri) Indonesia mengusulkan agar pertemuan berikutnya diselengarakan di Bogor dengan lebih banyak mengundang para pemimpin dan Perdana Menteri negara asia – afrika lainnya .

hasil Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara) adalah :
1. Mengadakan KAA (konferensi asia afrika) di Bandung pada 18 – 24 april 1955
2. menetapkan kelima Negara peserta konferensi bogor sebagai Negara sponsor KAA
3. menetapkan 30 negara asia – afrika yang akan diundang menghadiri KAA
4. menetapkan agenda acara dan merumuskan pokok – pokok tujuan KAA
c. KAA ( konfrensi asia – afrika ) 18 – 24 april 1955
Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara dari 30 negara yang diundang. Yang tidak hadir ialah Rhodesia (Zimbabwe) karena sedang dilanda kemelut politik.



d. hasil KAA
KAA berhasil merumuskan Piagam Dasasila Bandung yaitu :
1. menghormati hak – hak dasar manusi dan tujuan – tujuan serta asas – asas yang termuat dalam piagam PBB
2. menghormati kedaulatan dan intregritas teritorial semua bangsa
3. mengakui persamaan semua ras dan semua bangsa besar maupun kecil
4. tidak melakukan intervensi atau campur tangan dengan persolan dalam negeri Negara lain
5. menghormati hak segala bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau kolektif ynag sesuai dengan piagam PBB
6. a. tidak menggunakan peraturan – peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu Negara – Negara besar
b. tidak melakukan tekanan terhadap Negara lain
7. tidak melakukan tindakan – tindakan atau ancaman agresi
Ataupun penggunaan kekerasan terhadap intregritas territorial
Atau kemerdekaan politik suatu Negara.
8. menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan
damai seperti , perundingan , persetujuan , arbitrase , atau
penyelesaian hukum atau penyerlesaian cara damai lain lagi
menurut pilihan pihak – pihak yang bersangkutan yang sesuai
dengan piagam PBB
9. memajukan kepentingan bersama dengan kerjasama
10. menghomati hukum dan kewajiban – kewajiban internasional
KAA telah berhasil membukakan mata dunia akan kemampuan Negara – Negara yang baru merdeka untuk menyelenggarakan konferensi politik
2. ASEAN (association of south east asia nation)
a. latar belakang
ASEAN adalah organisasi regional yang dibentuk pada 8
Agustus 1967 di Bangkok , Thailand oleh 5 negara asia tenggara
Beserta menteri luar negeri nya , yaitu Adam Malik (Indonesia) ,
Tun abdul rozak (Malaysia) , Thanat Koman (Thailand) ,
Rajaratnam (Singapore) , Narsisco Ramos (Filiphina). Sampai
Saat ini jumlah anggota Negara ASEAN berjumlah 10 negara
, antara lain , Indonesia , Malaysia , filiphina , Singapore ,
Thailand , Vietnam , laos , Myanmar , dan kamboja
b. tujuan
tujuan didirikan ASEAN menurut deklarasi Bangkok , yaitu
sebagai berikut :
1.mempercepat pertumbuhan ekonomi , kemajuan social , dan
Perkembangan kebudayaan.
2.meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3.meningkatkan kerjasama dalam masalah – masalah yang
Menyangkut kepentingan bersama di bidang ekonomi , social
,kebudayaan , tekhnik , ilmu pengetahuan , dan administrasi .



c. Bidang Kerja
ASEAN terdiri atas beberapa bidang berikut :
1. Bidang Politik
ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala persoalan melalui meja perundingan . contoh : KTT ASEAN di Bangkok , 1995
2. Bidang Ekonomi
Contoh : AFTA (Asean Free Trade Area)
3. Bidang Sosial Budaya
Contoh : pertukaran pelajar dan mahasiswa
B. peran Indonesia dalam kerjasama Internasional
1. PBB
PBB atau UN (United Nation) diawali dengan pertemuan presiden AS Franklin Delano R. dan PM inggris Winston Churchill (14 agustus 1941) yang berlangsung diatas kapal penjelajah Augusta milik AS yang berlabuh di teluk Plecentia , tepi pantai new Founland dan menghasilkan piagam ATLANTIK ( Atlantic Charter).Isi Piagam Atlantik adalah :
a. Negara – Negara di dunia tidak dibenarkan melakukan perluasan wilayah (eksponsi)
b. Semua bangsa di dunia berhak menentukan corak dan bentuk pemerintannya sendiri.
c. Semua Negara berhak turut serta dalam perdagangan dunia
d. Semua bangsa berkewajiban ikut serta dalam pemeliharaan perdamaian dunia.
2. Tujuan PBB
a.Mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional
b.mempererat persahabatan antar bangsa berdasarkan hak – hak yang sama dan hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri
c.meningkatkan kerjasama antar bangsa dalam bidang ekonomi, social , dan kebudayaan .
d.mengakui PBB sebagai organisasi yang dapat mewujudkan cita – cita tersebut .



3. peran Indonesia dalam PBB
a. Mengirim pasukan Garuda IX pada 1988 sebagai pasukan
Pemelihara perdamaian PBB dalam perang irak – iran
b. mengirim pasukan Garuda X pada 1990 sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB untuk mengawasi pemilu di
Namibia
b. mengirim pasukan Garuda XI pada 1990 sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB dalam perang irak – iran
4. Susunan Keanggotaan PBB
a. Majelis Umum (General assembly )
b. Dewan keamanan
c. Dewan ekonomi dan social
d. Dewan perwalian
e. Mahkamah Internasional
f. sekretaris
A. gerakan non blok (GNB)
lahir pada tanggal 6 september 1961 . penggaganya yaitu presiden . soekarno (Indonesia) , presidan Abdul Gamal Nasser (mesir) , presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia) , dan PM Kwame Nkrumah (Ghana)

berdirinya GNB terutama ditujukan untuk meredakan ketegangan dunia akibat pertentangan Blok Barat dengan NATOnya , Blok TImur dengan Paktawarsawanya .
B. Kerjasama Antar Negara di Bidang Ekonomi
Kerjasama antar Negara adalah hubungan saling membantu dan mendukung di bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan Negara lain untuk memperlancar proses pembangunan Negara masing-masing .

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerjasama tersebut antara lain :
a. Membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi
b. Membebaskan bangsa – bangsa di dunia dari kemiskinan dan keterbelakangan di bidang ekonomi
c. Memajukan perdagangan antarnegara yang lebih dinamis
C. Bentuk – bentuk kerjasama ekonomi antar Negara
a. Bedasarkan letak geografis
- Kerjasama ekonomi regional
Contoh : ASEAN , MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
- Kerjasama ekonomi antar regional
Contoh : ASEM (asian – European meeting)
APEC (Asia pacific economic cooperation)
- Kerjasama ekonomi internasional
Contoh : APEC , OPEC , dan ASEAN
b. Berdasarkan jumlah Negara peserta
- Kerjasama ekonomi bilateral
- Kerjasama ekonomi multilateral
Contoh : APEC , OPEC , dan ASEAN
c. Berdasarkan bidang kerjasama
- Kerjasama di bidang ekonomi , social , dan budaya
Contoh : ASEAN
- Kerjasama produsen
Kerjasama produsen adalah kerjasama antarnegara yang memproduksi barang tertentu . contoh : OPEC
d. Kerjasama bidang keuangan
- IMF (internasional monetary fund)
- Bank Dunia
- Aian Deveploment Bank (ADB)
e. Kerjasama bidang perdagangan
- World Trade Organization (WTO)
- AFTA (ASEAN Free Trade Area)
- APEC (Asia pacific economic corporation)
- EFTA (European Free Trade Area)
- NAFTA (North American Free Trade Area)
f. Kerjasama pasar bersama
Contoh : MEE (masyarakat ekonomi eropa)
g. Kerjasama di bidang perburuhan
Contoh : ILO (international labour organization
h. Kerjasama dalam pemberian bantuan ekonomi
- IDA (international deveploment association)
- UNDP (united nation deveploment program)
- Colombo Plan (rencana Colombo)
- ECOSOC (economic and social council)
- APO ( asian productivity organization )
- FAO ( food agriculture organization ).

Kamis, 01 Juli 2010

TRAGEDI BINTARO 1987



Kali ini saya akan membahas mengenai Tragedi Kereta 19-10-1987, atau yang lebih dikenal sebagai Tragedi Bintaro yang terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987 di Bintaro, Jakarta Selatan tepatnya di Lengkungan “S” sekitar 200 meter setelah Palang Pintu Pondokbetung dan 8 km sebelum Stasiun Sudimara. Berikut ini detik-detik yang menegangkan tersebut.

Tanggal 19 Oktober 1987 Pukul 06.45, akan menjadi detik-detik yang akan tercatat dalam Sejarah Perkeretapian Indonesia. KA 225 Jurusan Rangkasbitung-Jakartakota yang dipimpin oleh Masinis Slamet Suradio, Asisten Masinis Soleh serta Kondektur Syafei, berhenti di Jalur 3 Stasiun Sudimara dengan ± 700 penumpang dan ditarik oleh Lokomotif BB30316. Kereta tersebut bersilang dengan KA Cepat 220 Jurusan Tanah Abang-Merak yang dipimpin oleh Masinis Amung Sunarya dan Asisten Masinis Mujiono dengan ± 500 penumpang dan ditarik oleh Lokomotif BB30616, di Jalur 2 Stasiun Kebayoran Lama.

Di St. Sudimara sendiri, di Jalur 3 terdapat KA 1035 Indocement dan di Jalur 2 terdapat Gerbong Kosong Rusak. Menanggapi hal tersebut, Djamhari yang menjabat sebagai Kepala PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) St. Sudimara, memberitahukan persilangan di St. Kebayoran Lama. Namun Umriyadi, Kepala PPKA St. Kebayoran Lama menolak pemindahan persilangan KA dan tetap meminta persilangan dilakukan di St. Sudimara. Yang kemudian akhirnya persilangan dilakukan di St. Sudimara.



Lalu Djamhari mengosongkan Jalur 2 untuk menampung KA Cepat 220 yang telah diberangkatkan Pukul 06.50 atas izin PPKA St. Kebayoran Lama, dengan memindahkan KA 225 ke Jalur 1. Djamhari memerintahkan Juru Langsir untuk melangsir KA 225 ke Jalur 1. Kemudian untuk memberi peringatan kepada Masinis dan penumpang, Juru Langsir mengibaskan Bendera Merah menuju Lokomotif KA 225 dan meniup peluit Semboyan 46 tanpa membatalkan perintah persilangan yang “terlanjur” diberikan kepada Masinis KA 225.

Masinis KA 225 mendengar Semboyan 46 Juru Langsir tersebut, tetapi ia tak dapat memastikan apakah telah ditunjukkan Semboyan 40 atau tidak (karena kondisi Lokomotif yang penuh sesak). Kemudian ia menanyakan kepada penumpang yang berdiri di luar Lokomotif, dan dijawab telah waktunya untuk berangkat. Masinis pun membunyikan Semboyan 41, disusul Semboyan 35. Ia tidak menyadari bahwa belum diberikan Semboyan 40 oleh PPKA St. Sudimara. Dan celakanya, ia mengira itu adalah semboyan yang telah diberikan PPKA adalah untuk memberangkatkan KA (berdasar jawaban penumpang), padahal itu adalah semboyan 46 untuk melangsir KA.




Akhirnya pukul 07.00 KA 225 pun berangkat tanpa izin dari PPKA St. Sudimara menuju “tujuan yang tak akan pernah tercapai”. Kontan semua petugas St. Sudimara panik hebat, terutama Juru Langsir yang kemudian mengejar KA 225 dan berhasil naik di Gerbong paling belakang. Beberapa Petugas KA pun mengejar dengan Motor. Djamhari pun mengibas-ngibaskan Bendera Merah dan menaikturunkan Sinyal Palang KA yang menggerakkan Sinyal Masuk arah Kebayoran Lama. Tapi tak satupun terlihat oleh Masinis KA 225. Kemudian Djamhari pun mengejar KA 225 dan berteriak-teriak, “Tolong… Pasti Tabrakan…Tolong… Pasti Tabrakan!!” Namun tak satupun usahanya membuahkan hasil, dan ia kembali ke St. Sudimara dan menghubungi PPKA St. Kebayoran Lama agar mengusahakan KA Cepat 220 diberhentikan di Palang Pintu Pondokbetung.

Djamhari akhirnya mencoba usaha terakhirnya dengan membunyikan Semboyan Bahaya ke Bel Genta Perlintasan. Namun sialnya, Petugas Palang Pintu Pondokbetung tidak hafal Semboyan Genta dan menganggapnya sebagai Bel Genta Percobaan. Akibatnya fatal, KA Cepat 220 berjalan lurus melewati Palang Pintu Pondokbetung tanpa diberhentikan oleh Petugas Palang Pintu Pondokbetung.

200 meter kemudian, Malaikat Maut pun turun ke bumi. KA 225 telah 8 km meninggalkan St. Sudimara dan berjalan Half-Speed (45 km/h), dan KA Cepat 220 berjalan Low-Speed (25 km/h). Mereka bertemu di Lengkungan “S”. Masinis KA 225, Slamet Suradio terkejut melihat KA Cepat 220, dan berusaha mengerem KA. Secara teoritis, hal tersebut tak akan berhasil, karena KA pada kecepatan 50 km/h saja membutuhkan 400 meter untuk dapat berhenti dengan total.

Pukul 07.10 suara benturan sangat keras mengiringi saling bertabrakannya kedua KA. Masinis & Asisten KA Cepat 220 selamat, karena berjongkok di Lantai Lokomotif. Namun Masinis & Asisten KA 225 luka parah. Karena Massa yang sangat besar, mengakibatkan masing-masing Lokomotif seakan tertelan masing-masing Gerbong (Telescopic Effect). Berdasarkan informasi dari Harian Suara Pembaruan, 72 orang tewas seketika, 200 lebih tewas karena sekarat, 300 lebih luka-luka .




Tragedi ini sangat mengguncangkan Indonesia, terutama Jakarta. Dan dikategorikan sebagai Kecelakaan KA Terbesar se-Indonesia. Sebelumnya, tanggal 20 September 1968, kecelakaan serupa pernah pula terjadi di Desa Ratujaya, Depok (sekitar 1 km setelah St. Depok), antara Kereta Cepat dan Kereta Lambat, 116 orang tewas seketika dan 67 orang luka-luka.

Kamus Kecil:
1.Semboyan 35: Ketika Masinis membunyikan Horn (Klakson) KA, sebagai Tanda KA akan diberangkatkan
2.Semboyan 40: Ketika Petugas Peron memberikan Sinyal Hijau kepada Kondektur KA, tanda jalur telah aman untuk dilalui
3. Semboyan 41: Ketika Kondektur membunyikan Peluit sebagai respon atas dimengertinya Semboyan 40 yang telah diberikan
4.Semboyan 46: Ketika Juru Langsir meniup peluit dan mengibaskan Bendera Merah, sebagai tanda kepada masinis dan penumpang bahwa KA akan segera dilangsir

Sumber:

1.Indonesian Railfans Community – www.semboyan35.com
2.Harian Suara Pembaruan, 19 Oktober 1987


Catatan:
1.Lokomotif KA Cepat 220 adalah BB30616, namun dalam ilustrasi menggunakan BB30617
2.Lokomotif KA 225 adalah BB30316, namun dalam ilustrasi menggunakan BB30317